Karakter Ilmiah

Karakter ilmiah, refleksi dari sikap terbuka, integritas, objektif dan menerima kebenaran. Karakter ini bagian dari personality dan keluhuran.

Karakter ilmiah, tidak fanatisme, tidak rigid dan selalu terbuka untuk pandangan baru yang lebih baik dan benar. Kemudian, tidak menjustifikasi, seakan – akan pemikiran itu telah final.

Karakter ilmiah, aktif mencari dan menggali kebenaran. Tidak statis, dan tidak berhenti pada satu pemikiran, apalagi berasumsi itu yang paling benar.

Karakter ilmiah, bersifat eksploratif, verifikatif dan konfirmatif. Supaya kebenaran ditemukan. Karena, sering kali kebenaran tertutupi ego sektoral dan tertutup kabut kepentingan.

Karakter ilmiah bukan “nafsu”, dan ingin mendominasi, karakter ini adalah interpretasi arah jalan, supaya sampai pada kebaikan dan kebenaran.

Karakter ilmiah, bukan zero knowledge. Karakter ini, kritis, curiosity dan responsibility. Penjelasan yang ada, sebagai referensi awal dan pintu untuk sampai pada kebenaran.

Karakter ilmiah, posturnya humility, tidak arogan, apalagi sarcasme. Esensinya kearifan, dan selalu berpihak pada yang benar.

Karakter ilmiah, moral akademis, dan berjiwa ksatria, serta tunduk pada yang benar. Karakter ilmiah, bukan kelompok, akan tetapi karakter personal.

Karakter ilmiah, prototype pencinta kebenaran, pemilik karakter ini lebih banyak membuka wawasan, dan memberdayakan. Bukan mengkritik yang sudah benar, tetapi membuat metodologi, agar kebenaran dapat diwujudkan.

Karakter ilmiah bukan mengalahkan tetapi menyadarkan. Karakter ini, bergerak dari bentuk inferior kepada yang superior.

Karakter ilmiah, menghindari “hoax”, dan membenci “hoax”, sebab “hoax” itu “misleading”, dan berpotensi “adu domba”.

Karakter ilmiah, tidak berdebat tetapi mendiskusikan. Karakter ilmiah mendidik, dan tidak menebar kebencian. Karakter ilmiah, civilize dan tercerahkan.