Ada orang suka berdebat, ada yang tidak, bahkan ada yang menghindari debat. Sifat orang berbeda, begitu juga sikapnya. Tidak suka debat, tidak bermakna lemah pengetahuannya. Ia lebih memilih diskusi daripada debat.
Bagi yang suka berdebat, maka debat itu “asyik” untuknya dan tersahuti keinginannya. Tanpa debat, ia terasa sepi, pikirannya terhenti. Debat begitu lezat ketika ia dapat mencurahkan pikirannya.
Berdebat, sejatinya aktivitas “sharing knowledge”. Tetapi, “sharing” model ini cenderung mendukung pikirannya. kemudian, menutup diri untuk pandangan lain. Ia beranggapan, bahwa pikirannya terbaik, yang lain perlu diluruskan.
Berdebat, tentu ada lawan debat. Jumlah pendebat bisa banyak. Dalam debat, ada topik yang dipersoalkan. Topik yang dibincangkan, biasanya isu yang lagi aktual atau viral.
Orang yang suka berdebat punya “prinsip”, ada logika berfikir yang diyakininya. Selain kuat analisis, ia juga realistis, meski dalam kondisi tertentu tidak realistis. Dalam berdebat, ia kaji objek debat dari berbagai perspektif.
Debat, disamping ada kelebihan, juga punya Kelemahan. Sisi kelemahannya, dimana pendebat tergoda untuk menang dalam argumentasi.
Berdebat seperti bertengkar, maka boleh saja fenomena debat disebut “bertengkar argumentasi”, meski tidak utuh disebut berkelahi.
Filsuf sering berdebat, ia berdebat dengan filsuf lainnya. Bahkan, ada yang mendebat pandangan orang yang telah meninggal (pass away). Padahal, mereka tidak bertemu pada forum debat. Tetapi, menyoalkan “teks argumentasi” filsuf lainnya. Seperti, debat “anumerta”, yang dilakukan Ibnu Rusyd kepada Al – Ghazali.
Di Yunani, Socrates juga berdebat, hidupnya penuh dengan ide dan debat. Bahkan, ia dianggap sebagai “gadflay of Athena”, atau lalat pengganggu Athena.
Begitu juga dengan guru Alexander Agung, yaitu ; Aristoteles, ia juga berdebat dengan gurunya, Plato. Pikirannya beda dengan gurunya. Meski, ia mencintai gurunya, namun ia lebih cinta pikirannya.
Berdebat, pada batas tertentu berbeda dengan “diskusi”. Diskusi basisnya solving, jarang bersitegang. Kecuali diskusi bergeser kearah debat. Diskusi, dan orang yang terlibat didalamnya lebih terbuka dan menerima gagasan lain.
Dalam debat, sering kali suasananya tegang dan tidak “enjoy”. Debat, sering emosional, meski ada “solving problem”, tetapi yang telihat dominan adalah “showing intelektual” dan “showing justifikasi” dari pendebat.
Memang, debat tidak selalu buruk, tetapi menggoda pendebat untuk bertahan pada pikirannya.
Pentas debat, dalam warna tertentu seperti pentas duel, yakni; “duel ide” dan “duel paradigma”. Pendebat mengaksentuasi pikirannya didepan “audience”. Jika saja, pentas itu tidak ada “moderator”, sangat mungkin debat itu bergeser menjadi “debat kusir”.


961696 740742You need to participate in a contest for among the most effective blogs on the web. I will suggest this web web site! 250130
527636 341949I really thankful to uncover this website on bing, just what I was seeking for : D too bookmarked . 19539
715773 557026Thanks for the auspicious writeup. It really used to be a leisure account it. Glance complicated to much more delivered agreeable from you! Nevertheless, how can we be in contact? 985762
321925 470895Nie and informative post, your every post worth atleast something. 445771
954941 361012Just wanna input that you have a very nice internet site , I enjoy the pattern it really stands out. 167018
754910 804070Most suitable boyfriend speeches, or else toasts. are almost always transported eventually via the entire wedding party and are nonetheless required to be extremely fascinating, amusing and even enlightening together. finest mans speech 784240
863684 222084Any person several opportune pieces, it comes surely, as well as you bring in crave of various the several other types of hikers close to you with hard part your question. pre owned awnings 734146