Filantropi Syariah adalah sifat terpuji, dan dimuliakan. Sifat ini bagian dari “sense of emphaty”. Filantropi, aktivitas humanis, sedangkan filantrop, yakni; personal yang humanis dan cinta sesama.
Filantropi Syariah bagian terpenting seorang mukmin. Filantropi punya empati antar sesama. Dan Sifat humanis melekat dijiwanya. Hidup filantrop dipenuhi cinta kasih, maka konsep filantropi itu adalah “loving of mankind”.
Menjadi pribadi yang filantrop sangat ideal, dan tujuan banyak orang. Sifatnya altruistis. dan ia lebih utamakan kepentingan publik dari obsesinya.
Orang yang dermawan, sejatinya adalah filantrop. Ia tidak hidup untuk dirinya, tetapi ia “caring” pada manusia lainnya. Ia iklas membantu dan menolong orang lain dengan kapasitas yang dimiliki.
Filantrop tidak bosan dan jenuh membantu, ia selalu hadir dalam kehidupan sosial. Pada konsep filantropi, tidak ada “politik citra”. Menolong bukan karena ada “event” politik, atau “event” pencitraan lainnya, yang ada kaitan dengan kekuasaan.
Filantropi Syariah bebas dari pencitraan, ia bukan meraih “modal sosial” untuk “modal politik”. Kerjanya bukan untuk mendulang “vote”, yang akan dibalter dengan kekuasaan.
Orientasi filantrop bukan “citra diri”, tetapi cinta kasih sesama, atau “affection of mankind”. Ia berbagi rezeki, atau ilmunya hanya untuk kebaikan umat, tidak lebih dari itu. Apabila, membantu mengharapkan imbalan. Maka, ia bukan “filantrop sejati”, dan bukan “filantrop Syariah”
Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai sesama, dan menolong orang lain. Namun, Islam “memwarning”, atau melarang tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Islam cinta damai, ramah dan menyelamatkan manusia dari kemungkaran dan kejahatan. Dan membantu orang lain dari kesusahan yang dialami.
Filantropi Syariah, sejatinya tugas profetik (kenabian). Tugas
“profetik” berbeda dengan “profit”, yang orientasinya pada “keuntungan”. Membantu, bukan “profitabel”, tetapi “solving problem” yang mengitari hidup orang lain.
Filantropi Syariah, sifatnya “tractable”, yakni; patuh pada perintah Allah. Konsep filantropis dalam Islam, diantaranya; zakat, sedekah, dan infak.
Filantrop (dermawan), sejatinya karakter ideal dan dipuji. Ia “caring” sekaligus “sharing”. Ia berbagi rezeki dan ilmu untuk orang lain. Membantu tidak hanya bersifat material saja, lebih dari itu, yakni; memberi ide, saran dan kritikan juga bagian dari cinta kasih.
Filantropi Syariah, ruh dari kesalehan sosial. Ia cerdas secara sosial, dan mendorong kebaikan umat. Ia berbagi rezeki, dan tidak pernah takut miskin (poor). Ia sadar, bahwa Allah akan merestui semua tindakan baiknya.
Dalam tinjauan eskatologis, filantrop (dermawan) akan diberkati dan dimuliakan Allah. Seluruh kebaikannya akan dikalkulasi, dan Allah akan menempatkannya bersama orang yang bertaqwa.


322133 748649You appear to be very professional in the way you write.::~ 561907
261738 118944Informative Site Hello guys here are some links that contains info that you may discover helpful yourselves. Its Worth Checking out. 218187