Sekitar tahun 1998, aku masuk perguruan tinggi di Kota Langsa. Meski agak terlambat tetapi untuk belajar tidak ada kata terlambat.
Memang ada jeda sejak tamat SLTA, sempat molor sekitar 3 tahun lamanya. Baru kemudian melangkah dan menghirup udara akademis, yang sebelumnya belum aku kenal.
Tepatnya tahun 1998, aku baru mulai kuliah, dan masuk HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Awalnya, HMI begitu asing dan aku tidak punya pengetahuan sedikitpun tentang organisasi hijau hitam ini.
Menjadi kader HMI punya suka duka dan segudang kisah, apalagi ketika masuk training LK – I (basic training). Pengalaman itu masih segar dalam ingatan, dan selalu segar untuk dikenang.
HMI, bagi kadernya adalah kampus kedua setelah almamatermya. Selepas kuliah, kebanyakan kadernya pulang ke HMI. Mereka diskusi, banyak topik yang dibahas. Jujur saja, diskusi bagi kader HMI seperti makanan sehari – hari, dan tidak ada bosannya, selalu ada topik untuk dibedah dan diperdebatkan.
Senior HMI, baik kanda maupun yunda juga ikut nimbrung dalam diskusi, tidak jarang mereka menstimuli adinda agar lebih tajam analisanya. Kader HMI begitu kritis dan responsif pada isu – isu yang aktual.
Pada sisi lain, iklim silaturahmi HMI membaik, sesama kader begitu dekat. Senior membimbing, dan junior menghormati. Tradisi baik ini terus berjalan di HMI. Pay respect pada senior sangat bagus, inilah mengapa kader HMI selalu sharing dengan seniornya.
HMI disebut kampus kedua setelah almamater tempat ia menjadi sarjana. Kenapa pernyataan itu muncul, yang kemudian di amini kadernya. Sebab, HMI punya andil, dan HMI mendidik kader sebaik mungkin supaya mampu berkompetisi.
HMI memproduksi pemimpin, kampus melahirkan sarjana. Seorang sarjana tidak sempurna bila tidak memiliki kemampuan leadership dan administratif yang mumpuni. Disinilah kontribusi HMI, hadir untuk menyempurnakan dan mengajarkan sejumlah skills.
Jika bukan mahasiswa tidak boleh jadi kader HMI kecuali anggota kehormatan. Itupun harus terlihat konkrit loyalitas pada HMI.
Melihat fungsi dan kontribusi HMI bagi calon sarjana, maka sudah tepat HMI disebut kampus kedua setelah almamater kader HMI menempuh pendidikan formal.
Antara HMI dan kampus punya tujuan yang sama, yakni; mencerdaskan mahasiswa supaya memiliki kompetensi yang handal dan mumpuni.


123515 639430It can be difficult to write about this topic. I think you did a terrific job though! Thanks for this! 408399
811500 394142Spot lets start on this write-up, I seriously believe this wonderful site requirements a lot far more consideration. Ill far more likely once again to read a fantastic deal a lot more, several thanks that info. 942163
625999 355272Some genuinely intriguing info, nicely written and typically user genial . 390476