LOGO AZZAWIY Langsa

Jas Almamater

Jas almamater bernilai tinggi bagi mahasiswa, karena  jas almamater adalah identitas kampus tempat ia menimba ilmu. Semua kampus punya jas almamater, dan mahasiswa pernah memakainya.

Warna jas almamater beda setiap kampus (perguruan tinggi), boleh jadi ada yang sama warna, namun simbolnya pasti beda. Warna jas itu punya filosofi, dan cita – cita yang akan dicapai.

Jas Almamater

Jas almamater pertama sekali dipakai ketika ia masuk kampus, lazimnya dipakai ketika masa orientasi. Sebutan nama orientasi bervariasi Akronim, dan setiap kampus berbeda, misal; Ospek, Masta, Opak, Pkkmb,Ta’aruf, dan sebagainya.

Diantara Akronim diatas, yang paling populer dan dikenal di masyarakat sejak lama, yaitu Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus). Setelah reformasi 1998, Akronim orientasi berkembang disesuaikan dengan khas kampus.

Pilihan Akronim dan kepanjangannya ditentukan kampus yang bersangkutan. Bebas untuk memberi nama, karena esensi orientasi adalah “masa pengenalan” untuk mahasiswa baru.

Biasanya, masa pengenalan (orientasi) dilaksanakan oleh senior mahasiswa, dan pihak Rektorat serta Fakultas. Biasanya, dan telah menjadi tradisi pelaksana lapangan adalah senior mahasiswa yang bernaung pada organisasi intra kampus.

Jas almamater dipakai mahasiswa dalam banyak kegiatan, termasuk ketika unjuk rasa, seperti demonstrasi. Memakai jas almamater bukan untuk pamer, tetapi identitas kampus.

Almamater kebanggaan mahasiswa, alumni dan civitas akademika. Mereka harus mencintai dan menjaga kebesaran almamaternya dari polusi prilaku anomali dan sikap amoral

Dulu, sekira tahun 1998, ketika saya masih mahasiswa juga pakai jas almamater. Dan tidak malu memakainya, bahkan sangat optimis.

Ketika melihat mahasiswa memakai almamater, spontan saja ingatan saya remaja lagi. Seakan akan menjadi mahasiswa kembali, ikut orientasi dan memimpin organisasi mahasiswa.

baca juga : Cinta Almamater

Baca juga :   Kota Tua, Jakarta

Menjadi mahasiswa sebenarnya sebuah pilihan, bukan paksaan meskipun ada dorongan dari orang tua ataupun teman sejawat, yang terpenting motivasi untuk kuliah harus kuat. Sebab, butuh kesabaran dan waktu untuk menjalaninya.

Sabtu, 24 Oktober 2020, saya memberi sambutan sekaligus membuka acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) STIKes Bustanul Ulum Langsa. Tema “Membangun Generasi Berkarakter Islami yang Produktif dan Inovatif untuk Mendukung Daya Saing Bangsa”.

Pada kesempatan ini saya memakaikan Jas Almamater untuk peserta PKKMB secara simbolis., yang kemudian diikuti peserta lainnya.

Mereka (mahasiswa baru) harus dikenali dengan budaya akademik, supaya tidak shock culture. Mereka new comer (pendatang baru) di kampus, iklim kampus berbeda dengan SLTA. Bukan hanya sistem belajar yang berbeda, materi yang diajarkan juga berbeda. Oleh sebab itu, pengenalan kehidupan kampus mesti dilakukan. Setelah itu, mereka akan terbiasa dan terus menyesuaikan dengan mileu yang dinamis.

Mahasiswa entitas strategis, sedini mungkin harus menempa diri menjadi leader masa depan. Mereka generasi masa depan untuk melanjutkan pembangunan agama, bangsa, dan negara.

PKKBM dapat membentuk idealisme, nasionalisme, religiusitas, toleransi dan daya saing global supaya mahasiswa memiliki moral yang tinggi, skills dan kepemimpinan.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Politik itu

Related Posts

Post Terbaru