Karakter Manusia di Jalan Raya

Jalan Raya, atau jalan kecil lainnya sangat banyak dilalui orang. Hampir tidak ada orang yang tidak menggunakan kedua jalan itu. Bahkan, ada jalan pintas yang menghubungkan diantara jalan itu, meskipun selalu ada jalan buntu.

Setiap orang berada di Jalan Raya, umumnya menggunakan bermacam jenis kendaraan, diantaranya mobil, sepeda motor, sepeda, becak, bahkan ada yang berjalan kaki meskipun tidak terlalu banyak.

Di Jalan Raya, variasi karakter orang terlihat jelas, memang ini bukan satu-satu metode memahami karakter, sebab ada banyak cara lain untuk mengenalnya. Setidaknya, bisa belajar banyak di Jalan Raya.

Karakter orang di jalan raya variatif, ada yang patuh, ada yang bandel, ada yang egois, ada yang altruistis, ada yang ramah, ada yang angkuh. Bahkan ada yang merasa tidak bersalah. Ada yang mengakui kesalahan dengan kata “maaf”, dan ada yang lebih dari sekedar “minta maaf”.

Memang, semua ingin cepat sampai di tujuan. Meskipun ada yang memperlambat, atau terlambat karena sesuatu hal. Namun, semua orang ingin sampai di tujuan kecuali tidak punya tujuan, atau tidak punya tujuan utama.

Dalam usaha untuk sampai ke tujuan, biasanya karakter orang akan terlihat. Kalau jalan pribadi, mungkin dapat dimaklumi apabila ada yang egois. Berbeda di jalan publik, egois itu sangat buruk. Banyak orang menolaknya kecuali orang yang kehilangan nalar sehat.

Konklusinya, karakter orang di Jalan Raya berbeda – beda. Ada yang patuh, ramah, mutual respek, angkuh, sombong, egois, altruistis, konsisten, dan inkonsisten.

Kehidupan diwarnai karakter manusia. Pertanyaannya, bisakah menjadi manusia yang patuh, konsisten, mutual respek. Jawabannya “bisa”. Apakah ada manusia yang seperti itu, jawabannya “ada”.