Rujuk Konstitusi (Solusi Dualisme HMI)

Solusi dualisme yang terjangkit di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), baik di level PB HMI maupun di daerah, khususnya di HMI Cabang Langsa mesti segera diakhiri, mengingat menumpuknya tasking organisasi yang harus dilaksanakan.

Paling tidak, ada dua alternatif solusi, yakni; membincangkan konstitusi HMI sebagai “frame of reference” dan rekonsiliasi. Kedua solusi ini menjadi problem solving, apalagi saat ini masih berada di bulan februari. Karena, bulan februari punya history khusus bagi HMI secara institusional maupun kadernya.

Peta konflik HMI, pusat dan daerah, khusus di HMI Cabang Langsa konteksmya seputar “konstitusi”, maka para elit HMI atau tokoh kuncinya harus duduk satu meja berdiskusi tentang konstitusi dan menjadi rujukan supaya dualisme dapat diakhiri segera mungkin.

Konflik dan dualisme bukan trend positif, tetapi prilaku negatif maka tidak perlu diawetkan. Dualisme bukan untuk dinikmati tetapi harus di selesaikan dan disatukan kembali. Bukan mayoritas pendukung yang benar, tetapi siapa yang berjalan dalam konstitusi yang benar.

Khususnya, konflik HMI Cabang Langsa hingga kini belum ada titik terang penyelesaian. pertanyaannya, kapan konflik dan dualisme ini berakhir, atau membiarkan konflik itu berjalan ikut ritme kelompok tanpa ada solusi.

Dualisme kepengurusan berdampak pada psikologi kader dan alumni, bahkan komisariat terbelah menjadi penyokong kelompok yang bertengkar.

Konflik dualisme yang kian menggurita ini banyak sekali kerugiannya. Sering kali konflik diikuti dengan sikap apatiis dan pesimisme kader dalam berorganisasi. Jika dualisme berlanjut dikuatirkan tumbuh sikap tidak “care” dan defisit loyalitas kader. Padahal, HMI sarana belajar leadership dan admistratif.

Elit – elit HMI mesti berfikir ulang dampak konflik, dan mereduksi persoalan menjadi lebih simplisitas supaya tensi konflk tidak meningkat.

Kita berharap elit HMI dapat menghasilkan ulang persatuan, kebersamaan, kenyamanan dan soliditas HMI yang tergerus akibat konflik. Sebab, persatuan lebih baik daripada perpecahan (unity is better than devision).

Kita mesti bekerja untuk menguatkan HMI, dan mengembalikan persatuan supaya HMI “strong again”, tidak “weakness” akibat salah kelola dan keliru dalam berorganisasi.

Sebagai kader HMI 1998, saya sangat sedih, bahkan pedih melihat dualisme pada organisasi insan akademis. Konflik dan dualisme tidak akademis, justeru tidak logic atau fallacy yang muncul akibat conflict of interest.

Seperti yang saya sebutkan pada paragraf diatas, bahwa solusi konflik dan dualisme, khususnya HMI cabang Langsa, yakni; (1) mendiskusikan “konstitusi HMI” terlebih dahulu supaya legal formal menjadi terang, (2) perbincangan “rekonsiliasi” untuk penyatuan kembali.

Karena konflik dan dualisme sudah lama dan menggurita, bahkan sempat terjadi kontak fisik. Tentu, dibutuhkan arbiter yang mengerti conflic of case supaya kerjanya lebih fresh, nyaman dan tidak punya beban.Tujuannya arbiter hanya satu, yakni;persatuan HMI.