Temu Ramah

Temu Ramah adalah perbuatan mulia, dan dimuliakan. Temu ramah kebiasaan manusia sebagai makhluk sosial. Hakikat manusia memang seperti ini, bertemu, diskusi dan sharing.

Dalam konteks psikis, “Temu Ramah” akan mendekatkan banyak orang. Bangunan soliditas, pirantinya adalah “Temu Ramah”, atau istilah agama dikenal dengan “silaturrahmi”. Islam mengajarkan kita untuk bersilaturahmi supaya umat menjadi kuat.

Ada banyak tema dalam “Temu Ramah”, tentu tema “kebaikan” yang paling direstui. Misalnya, “Temu Ramah” yang digelar Ormawa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Langsa. Disini, dibicarakan tentang “Keorganisasian Mahasiswa”.

Sebenarnya, tidak ada yang rugi dalam “Temu Ramah”, justeru bertambah pengetahuan dan pahala.
Sering bertemu akan lebih baik, dan semakin menebalkan soliditas dan kedekatan antar sesama.

Diskusi, sharing informasi dan penyatuan persepsi jalan menguatkan organisasi. Temu Ramah, sejatinya akan menghubungkan antar personal dan organisasi.

Temu Ramah, juga menghilangkan miskomunikasi dan konflik batin. Temu Ramah dapat merajut persaudaraan. Kemudian, setiap persoalan yang ada bisa dipetakan dan dicarikan solusinya. Supaya, problematika tidak permanen, dan menjadi beban yang kian hari semakin menumpuk.

Setiap masalah akan easy, manakala dikomunikasikan. Dibahas, dikaji, identifikasi, serta dicarikan alternatif solusinya. Problematika itu akhirnya menjadi ringan ketika semua ikut membahasnya. Setiap orang punya ide, meskipun sederhana namun sangat berarti dalam menyelesaikan masalah.

“Selamat dan sukses untuk Ormawa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Langsa”.