Tarikan nafas terdalam tat kala aku memulai
Menulis kembali bait-bait puisi di lembaran ini
Sudah lama serasa itu, tiada
Entah aku larut dalam kesibukan
Atau terbuai oleh waktu yang aku sendiri tidak tahu

Aku berkecambuk dalam rongga dada
Berdesah ragu bagai pilu yang terbelenggu
Bagai sampah berserak di benak yang entah berantah
Mengurai benang kusut yang tersembunyi

Jujur, aku mulai ragu
Ragu pada kemurnian alam fikir ku
Terhalang oleh jelebu-jelebu tebal
Yang menutupi arah langkah ku

Hatiku pun mulai terbutakan
Pada tabir bisu dan gelap
Diantara peraduan malam
Yang sepi dan dingin

Ingin memeluk detak jantung
Berharap teduh dalam riuh kehidupan
Bersemai mimpi mimpi buruk
Tergantikan indahnya di hari-hari ku

Oh… Tuhan
Aku mulai lelah
Adakah seuntai harapan untuk ku?
Walau tidak berkayuh untuk berlabuh
Sesaat saja, hanya di tepi pelabuhan itu

Facebook
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sastra Terbaru

Popular

Post Terbaru