ASHHAAB AL NABI SAW Ashhaab al Nabi saw artinya adalah Para Sahabat Nabi saw. Ashhaab merupakan bentuk jama’ dari al shahaabah. Al Shahaabah dan al Ashhaab adalah bentukan dari isim mashdar shuhbah, dimana fi’lu al madhinya adalah shahiba.
Shuhbah artinya adalah persahabatan yang tidak mengandung pengertian persahabatan dalam ukuran tertentu,dan berlaku untuk orang yang menyertai orang lain, baik sedikit maupun banyak.Pola etimologinya sama seperti kata mukallim yang terbentuk dari kata mukallamah (pembicaraan) atau mukhathib yang terbentuk dari kata mukhathabah (ceramah), atau seperti kata dharib yang terbentuk dari kata dharb (pukulan).
Ibnu Hajar al Asqalani mengatakan bahwa para sahabat Nabi saw adalah orang yang pernah bertemu Nabi saw dalam keadaan beriman kepada beliau dan meninggal dalam keadaan beriman pula.Imam al Hakim menyebutkan dua belas tingkatan sahabat, yaitu, pertama,Yang mula mula masuk Islam.Kedua, Yang masuk Islam sebelum musyawarah ahlu makkah di Dar al Nadwah.
Ketiga, Mereka yang hijrah ke Habasyah.Kempat, Mereka yang mengikuti al ‘Aqabah al Ula.Kelima, Yang mengikuti al ‘Aqabah al Atsaniyah. Keenam, Kaum Muhajirin yang pertama ketemu Nabi saw di Quba’ sebelum memasuki Madinah.Ketujuh, Ahlu Badar.Kedelapan, Yang berhijrah antara Badar dan al Hudaibiyah.
Kesembilan, Peserta Bai’at al Ridwan di Hudaibiyah.Kesepuluh, Yang berhijrah antara Hudaibiyah dan Fath al Makkah, seperti Khalid bin Walid, Ibn al ‘Ash, dan Abu Hurairah. Kesebelas, Yang masuk Islam saat Fath al Makkah. Keduabelas, Kalangan anak anak yang bertemu dan menyaksikan Nabi saw dalam Fath al Makkah, Haji Wada’ dan sebelum Nabi saw wafat serta mengimaninya.
Menurut Abu Zur’ah ada seratus empat puluh ribu sahabat yang mendengar dan meriwayatkan hadits dari Nabi saw.Mereka terdiri dari penduduk Makkah, Madinah, Quba’, Orang Arab pedalaman, dan peserta haji Wada’. Ibn Hazm mengatakan kebutuhan ummat Islam akan ilmu para sahabat semakin hari semakin terasakan. Perhatikanlah dengan seksama, berapa banyak para sahabat telah menghabiskan waktu dan mengorbankan energi mereka, agar dapat menuangkan ilmu dan hadits, untuk generasi Islam setelah mereka, misalnya beberapa sahabat Nabi saw berikut ini. Abu Hurairah, yaitu Abdurrahman Ibn Sakhkhr al Dausiy al Yamaniy (19.SH-59.H), dengan jumlah hadits 5.374. Abdullah ibn Umar(10 SH -72 H), dengan jumlah hadits 2.630. Anas ibn Malik (10.SH – 93.H), dengan jumlah hadits.2.286. Aisyah binti Abu Bakar al Shiddiq(95 SH -.58.H), dengan jumlah hadits 2.210. Abdullah bin Abbas(3.SH – 68.H), dengan jumlah hadits 1.660. Jabir bib Abdillah al Anshari(6 SH – 78 H), dengan jumlah hadits 1.540.
Abu Sa’id al Khudriy, yaitu Sa’ad ibn Malik ibn Sinan al Anshariy(12 SH – 72 H), dengan jumlah hadits 1.170. Dan lain lain. Semoga semua jerih payah dan pengorbanan Ashhaab al Nabi saw tersebut, terus menerus mengalirkan pahala kebajikan bagi mereka, dan sekaligus mendatangkan kemuliaan bagi Islam dan ummatnya. Ashhaab al Nabi saw., kuluhum ‘udul, para sahabat Nabi saw., mereka semua adalah orang orang yang adil. Wallahu’alam