Media Chapnews Kritis dan Humanis

Media Chanews, secara katagoris masih relatif muda dibandingkan media online lain di blantika dunia maya. Media ini lahir tahun 2019, meskipun usia baru setahun eksistensi begitu nyata – tampil prima dan optimis. Tagline atau jargonnya “Capability, Humanity, Akuntabel dan Profesional”, brand tagline ini bukan utopia tetapi komitmen dan integritas Media Chapnews.

Brand tagline Chapnews begitu branded, pesan yang ingin disampaikan pada oudience, bahwa Chapnews hadir untuk menyahuti needed publik. Publik Langsa, Aceh, Indonesia maupun manca negara butuh media yang kredibel dan profesional dalam pemberitaan. Chapnews hadir untuk menjawab needed publik, dan selalu setia menyajikan informasi.

Media Pers atau perusahaan Pers punya tanggung jawab jurnalisme, karena Pers telah dipahami sebagai pilar penting piranti demokrasi. Oleh Sebab itu, Pers yang kritis dan humanis menjadi pilihan publik. Chapnews, sejatinya oase informasi publik ditengah problematika profesionalitas, etik dan humanis.

Media Chapnews, secara institusi milik perusahaan Pers, tetapi secara ontologis Chapnews milik publik Indonesia dan manca negara. Chapnews telah menjadi milik publik ketika deklarasi sebagai media Pers. Sejak deklarasi, Chapnews punya kewajiban untuk melayani publik. Konsekwensinya, Chapnews akan diuji publik dan dievaluasi tugas jurnalistiknya. Evaluasi publik perlu diberi ruang karena bagian dari stimulus pengembangan dan flawness.

Menariknya, Media Chapnews diasuh oleh coach yang trampil dan humanis. Lazimnya, warna dari suatu media atau insitusi identik dengan karakter coach-nya. Analisis theoritical ini dalam bingkai leadership dan peta konsep coach-nya. Simple saja melihat indikatornya, yaitu; brand tagline Media Chapnews.

Secara personal, saya yakin Chapnews dibawah manajerial Ray Iskandar akan semakin kritis dan humanis. Karena sosok Ray Iskandar dikenal luas publik Aceh dan Indonesia, ia bukan new figure – aktivis 1998 yang peduli rakyat. Namanya pernah tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) Jakarta.

Humanisme sisi penting dari kerja jurnalis, dan harus diletakkan diatas pengetahuan lainnya. Esensi dari etik jurnalis adalah humanisme, bahkan dasar negara Indonesia salah satunya “humanisme” sebagai philosofische Grondslag yang dirumuskan Bung Karno.

Humanisme Chapnews bersifat edukatif dan empowering serta bertanggung jawab untuk mendidik dan mendorong inovasi masyarakat untuk kemajuan negara. Chapnews selektif dalam pemberitaan, tidak latah dan absurd.

Chapnews smart dan utamakan proporsional, tidak men-judge sumber berita dan peristiwa. Dan tidak terjebak pada selling informasi, meskipun Chapnews sebagai perusahaan Pers.

Ada adagium dalam dunia Pers, bahwa “bad news is the best news”. Sepertinya Chapnews membalikkan logika ini menjadi “good news is the best news”. Logika inilah sebagai pembeda dan keunikan Media Chapnews. Adagium “bad news is the best news”, sebenarnya merupakan logika fallacy.

Saya yakin, Media Chapnews yang king maker – nya Ray Iskandar akan terus berkembang dan mampu menyahuti needed publik Aceh, Indonesia dan manca negara. Sebab, ia mengerti apa yang harus dilakukan, dan mengerti metode mengembangkannya. Ia punya banyak pengetahuan dan pengalaman, baik dalam dunia aktivis, Pers maupun politik.