AL HARJU menurut sahabat Nabi Muhammad saw yang bernama Abu Musa al ‘Asy’ary adalah pembunuhan yang banyak terjadi menjelang dunia akan kiamat. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda:” La taquumu al saa’tu hatta yaktsura al harju, qaaluu wama al harju ya Rasulallah saw ? Qaala, al qatlu al qatlu.” Artinya, Kiamat tidak akan terjadi sehingga banyak al harju. Maka para sahabat bertanya apa itu al harju ya Rasulallah saw ? Rasulullah saw menjawab, pembunuhan pembunuhan.
Imam al Bukhari meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah saw bersabda: “Menjelang datangnya hari kiamat, akan ada hari hari al harju (pembunuhan yang banyak), pada saat itu ilmu telah hilang (diangkat oleh Allah swt) dan yang muncul hanyalah kebodohan kebodohan”. Berdasarkan hadits hadits di atas, yang menjadi penyebab utama banyaknya terjadi pembunuhan dan pertikaian di akhir zaman, adalah dikarenakan telah diangkatnya ilmu syari’at Islam yang ada di tengah tengah ummat, sehingga ummat manusia hidup di dalam kebodohan syari’at, tidak ada lagi syari’at yang menaungi hari hari kehidupan mereka, akhirnya ummat menjadi liar, dan menjalani hidup dengan mengumbar hawa nafsu amarah, tanpa dapat dikendalikan, sehingga melahirkan banyak pembunuhan dan pertumpahan darah di antara ummat manusia tersebut.
Sering sekali pembunuhan dan pertumpahan darah itu terjadi, hanya karena persoalan persoalan sepele. Orang terbiasa menumpahkan darah orang lain, dan membunuh orang lain, karena ilmu syari’at yang biasa membimbing dan memagarinya dari pengaruh iblis dan hawa nafsu jahat sudah tidak ada lagi, karena sudah dicabut oleh Allah swt.
Pada masa itu keadaan dari kehidupan ummat dalam kondisi ghairu mu’addib (tanpa adab), dan miskin ketaatan kepada Allah swt., al Khaliq yang telah menciptakan mereka. Pada saat ilmu syari’at telah diangkat oleh Allah swt diakhir zaman, maka eskalasi pertentangan, pertumpahan darah, pembunuhan dan peperangan meningkat secara tajam.
Pada masa itu, nilai nilai humanistik sudah tercabut dan nilai nilai akhlaq dalam kondisi breaking point (titik kritis), tidak ada lagi rasa belas kasih bagi sesama. Dan ummat manusia hidup hanya untuk berebut harta kekayaan alam secara membabibuta.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam al Bukhari dan imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga sungai Euphrath surut dan menyingkapkan gunung emas, di atasnya orang orang berperang, sehingga dari setiap seratus orang, akan terbunuh sembilan puluh sembilan. Setiap orang dari mereka mengatakan, mudah mudahan, akulah orang yang selamat itu.” Wallahu’alam




