Penderitaan ashhaab al syimaal yang tidak terperikan, digambarkan di dalam surat al Waqi’ah ayat 42 sampai dengan ayat 54. Adapun bentuk siksaan itu adalah, fi samuum wa hamiim (di dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih), wa dzillin min yahmuum (diliputi asap hitam yang pekat), la baaridin wala kariimin (tidak menyejukkan dan tidak menentramkan), laakiluuna min syajarin min zaquum (pasti mereka akan memakan buah dari pohon zaquum), famaali’uuna minha al Buthuun (maka perut mereka penuh dengan buah zaqqum), fasyaaribuuna ‘alaihi min al hamiim (maka diri mereka akan meminum air yang sangat panas lagi mendidih), fasyaaribuuna syurbal hiim (maka mereka akan minum seperti unta haus minum), haadzaa nuzuluhum yaumaddiin (inilah hidangan yang dihidangkan untuk mereka pada hari pembalasan).
Semua penderitaan berat yang dirasakan oleh ashhaab al syimal, dikarenakan kedurhakaan dan kemaksiatan yang mereka lakukan pada waktu hidup di alam dunia. Ashhaab al syimaal adalah golongan kiri, yang tidak meyakini dengan sungguh sungguh adanya hari akhirat, dan juga meremehkan adanya eskatologis atau pertanggungjawaban setelah kematian atau pertanggungjawaban alam akhirat.
Dan ashhaab al syimal juga terbiasa hidup bermewah mewahan di alam dunia tanpa kendali (mutrafiin), serta hidup dengan bergelimang dosa dosa besar (‘ala al hintsil ‘adziim). Wallahu’alam




