LOGO AZZAWIY Langsa

Sastra

Yustizar

Ayah Aku Rindu

Ayah….. aku rindu dengan seteguk air yang pernah kau sulang dalam mulutku saat aku masih riang menari dan terbahak-bahak dulu.

Ayah….. aku rindu kata lembut saat kau memanggilku kala aku lalai dalam dekapan nostalgia alam dulu.

Ayah…. aku rindu raut wajah yang terkadang kau tersenyum dan terkadang kau murka saat aku tuli dengan kata-kata mu dulu.

Ayah….. aku rindu tatapanmu yang masih tersimpan dibenak ku selaksa benturan dan hempasan yang pernah bergelora dalam jiwa ku dulu.

Ayah…. ketabahan mu dalam melawan arus deras kehidupan dengan nafas yang terkadang sesak memikul beban kini menjadi penawar bagi hidup ku.

Ayah…. aku rindu dengan tetes keringat yang mengenai wajah mungilku saat dalam dekapanmu dulu.

Ayah…. kini aku juga kehilanganmu setelah kepergian ibu dari ku. Kalian lah manusia luhur yang mengerti hitam dan putih jalan hidup ku.

Ayah…. dalam hening dan sepi aku rindu.
Rindu yang tak berbatas, rindu pada yang sudah tiada, rindu dalam gelap kerinduan.

Ayah…. aku ingin bercerita panjang, tentang indahnya pelangi dalam nukilan tangan kecilku dulu.

Ayah…. aku rindu pada mu pada sisa rindu antara puing-puing kerinduanmu, antara keringat dan tetesan air matamu. Pada kerinduan kebahagian rindumu. Untukku.

Ayah…. aku rindu pesan pada jalan yang sudah tiada darimu. Pada raut renta kulit wajahmu. Pada keriput pundak dan getar tubuhmu.

Ayah…. aku rindu dan tetap merindukanmu, selamanya.

Aku kan selalu rindu pada mu…..
Selamat jalan ayah.

Baca juga :   Mawar Setangkai  
Facebook
Twitter
LinkedIn

Comments 1

  1. 693578 21816Cheers for this exceptional. I was wondering whether you were planning of publishing related posts to this. .Maintain up the outstanding articles! 696533

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comments 1

  1. 693578 21816Cheers for this exceptional. I was wondering whether you were planning of publishing related posts to this. .Maintain up the outstanding articles! 696533

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sastra Terbaru

Popular

Politik itu

Related Posts

Post Terbaru