Dalam kehidupan dunia, manusia selalu dibenturkan dengan perbedaan konsep. Benturan konsep ini sebagai ide dan pemikiran manusia dalam menafsirkan pengembangan ilmu pengetahuan.
Manusia selaku khalifah di dunia ini harus mempunyai etika. Etika yang ditimbulkan dari kebiasaan manusia sehingga pengembangannya menjadi sebuah ilmu pengetahuan.
Etika ini sebagai nilai-nilai yang terkandung dalam pemikiran personaliti manusia yang berhubungan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keinginan ummat manusia.
Ilmu pengetahuan ini dilahirkan dari pemikiran manusia penuh dengan kebenaran, kebaikan dan keinginan. Berarti manusia telah mengedepankan etika produktifnya. Etika Produktif sebagai sifat yang menghasilkan ilmu pengetahuan dengan nilai kebenaran, kebaikan dan keinginan manusia itu sendiri.
Manusia dengan etika produktifnya akan selalu mempunyai hasil ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi ummat manusia akan kebenaran, kebaikan dan keinginan manusia dalam mencapai kemaslahatan seluruh ummat di dunia ini.
Salah satu bentuk etika produktif ini akan selalu menghasilkan ilmu pengetahuan dengan pemikirannya yang terus-menerus dan sistematis dengan pengembangan hal-hal baru dalam mewujudkan kebenaran, kebaikan dan keinginan ummat manusia.
Proses dari etika produktif ini mempunyai penilaian bagi ummat manusia, akan kebaikan dan keburukan mengenai pemikiran ilmu pengetahuannya. Sehingga hasil dari pemikirannya, manusia harus bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.