Abu Chik Diglee

image

Exchange Hadith

Oleh : Abu Chik Diglee

EXCHANGE HADITH adalah tukar menukar hadits.Dalam rangka menjaga dan memasyarakatkan hadits di kalangan para sahabat, maka salah satu langkah strategi yang ditempuh adalah Exchange Hadith (tukar menukar hadits) diantara para sahabat itu sendiri. Sebagai contoh dari Exchange Hadits (tukar menukar hadits) diantara para sahabat Nabi saw tersebut adalah tukar menukar hadits antara Ali ibn Abi Thalib dengan Ka’bul Ahbar.

Ka’bul Ahbar bertanya kepada Ali Ibn Abi Thalib, “wahai Ali ! apakah kamu mendengar Rasulullah saw bersabda tentang “al munjiyaat” (hal hal yang membuat selamat)? Ali menjawab tidak.Tetapi aku mendengar Nabi saw bersabda tentang “al mubiqaat”(hal hal yang membuat hancur).

Lalu Ka’bul Ahbar mengatakan, ceritakan kepadaku “al mubiqaat,” dan aku akan ceritakan kepadamu tentang “al Munjiyaat.”Di antara para sahabat Nabi saw juga mentradisikan saling meriwayatkan hadits, misalnya Umar bin Khathab meriwayatkan hadits yang diterimanya dari Abu Bakar al Shidiq, di dalam hadits, “La nuuratsu ma taraknaahu shadaqatun.” Artinya, “Kami (para Nabi) tidak bisa diwaris, apa yang kami tinggalkan menjadi shadaqah.”

Utsman bin Affan meriwayatkan hadits dari Umar bin Khathab dalam hadits, “sesungguhnya aku benar benar mengerti suatu kalimat, yang tidak diucapkan oleh seseorang dengan sungguh sungguh, kecuali orang tersebut diharamkan masuk neraka, kalimat itu adalah, La ilaha illallah.”

Abu Bakar menerima hadits dari Bilal bin Rabbah, misalnya dalan hadits, “Wahai Bilal berpagi-pagilah adzan subuh (jangan sampai telat), karena hal itu lebih baik bagimu.”Banyak sekali periwayatan sahabat dari sahabat lain, termasuk, Aisyah meriwayatkan dari ayahnya Abu Bakar al Shidiq, Ibnu Abbas meriwayatkan dari Ibnu Umar atau sebaliknya.

Aisyah meriwayatkan dari Ibnu Abbas atau sebaliknya, Jabir bin Abdillah meriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudriy atau sebaliknya, Anas bin Malik meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah atau sebaliknya.

Apa yang terjadi di kalangan para sahabat Nabi saw., menggambarkan betapa suasana exchange hadith(tukar menukar hadits), saling mendengar dan saling meriwayatkan hadits, begitu menggelora di kalangan para sahabat Nabi saw.

Dan semua itu mereka tempuh dalam rangka mengetahui dan menggali kebenaran serta menjaga sunnah Nabi saw. Apa yang terjadi di dalam kehidupan para sahabat itu, hendaknya dapat menginspirasi kehidupan kita juga.Agar kehidupan kita dipenuhi semangat ilmiah exchange hadith (tukar menukar hadits).

Dengan demikian, hari hari dalam kehidupan ummat Islam, menjadi hari hari ihya’u al sunnah (menghidupkan sunnah) Nabi saw. Dan Sunnah Nabi saw yang dimaksud, tentunya dalam pengertian yang benar, luas, mendalam, didasarkan kepada ilmu, dan utuh.

Bukan dalam pengertian sunnah Nabi saw yang partial, sempit, semu, dan pseudo(palsu), yang acap kali disalahgunakan, sebagai bentuk kamuflase, untuk menarik simpatik ummat, padahal disebalik itu, terkandung hidden agenda (agenda tersembunyi) tertentu, yang terkadang ummat yang awam tidak memahaminya. Wallahu’alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Abu Chik Diglee

Tgk. Dr. H. Zulkarnain, MA

Abu Chik Diglee, nama lengkapnya Tgk. H. Dr. Zulkarnain, MA. Selain memimpin Majelis Ratib Haddadiyah, Abu Chik Diglee menjabat sebagai Ketua Prodi Hukum Keluargan Islam (HKI) Pascasarjana IAIN Langsa.

Popular Sinopsis Abu Chik Diglee

Post Terbaru