LYCOPOLIS LANTERN artinya adalah Lentera Kota Lyco.Yang dimaksud Lycopolis Lantern (Lentera Kota Lyco) adalah Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Kamaluddin Abi Bakar bin Muhammad al Suyuthi, yang dikenal dengan imam al Suyuthi.
Ia lahir pada tahun 849 Hijriah (1445 Miladiah) di Asyuth Mesir. Dan wafat pada tahun 911 Hijriah(1505 Miladiah),dalam usia 62 tahun. Kehidupan sebagai yatim dijalaninya sejak ia berusia enam tahun.
Lycopolis adalah nama lain dari kota Asyuth – Mesir, pada era kejayaan Yunani-Romawi, dalam lingkup kekuasaan Dinasti Herakleopolis ke IX dan Dinasti Thebes ke XI. Kota Lyco terletak di Governorat Asyuth-Mesir, yang sebelumnya disebut juga dengan kota Zawty.
Kota Lyco (Asyuth), berjarak 375 KM di Selatan Kairo ibukota negara Mesir. Lycopolis (Asyuth), merupakan ibukota Nomos ke 13 Mesir Hulu. Lycopolis Lantern (Lentera Kota Lyco), yaitu; imam Al Suyuthi, merupakan ulama besar Islam dari madzhab Syafi’i yang multi talenta. Rihlah ‘ilmiah yang dijalaninya, meliputi, Syam,Yaman,Hijaz, Afrika Timur, Utara dan Barat, sampai ke Maghribi (Maroko), dan India.Di antara guru gurunya adalah syekh Syihabuddin al Syarmasahi, syekhul Islam ‘Alamuddin al Bulqini, syekhul Islam Syarafuddin al Manawi, syekh Taqiyuddin al Syibli, syekh Muhyiddin al Kafiji, dan lain lain.Gelar Lycopolis Lantern (Lentera Kota Lyco) pantas disematkan kepada Imam Jalaluddin al Suyuthi, karena ia telah menjadi lentera yang menerangi ummat di kota Lyco (Asyuth-Mesir) dengan 600 kitab yang dikarangnya, dalam kurun waktu 22 tahun (usia 40 tahun sampai usia 62 tahun). Artinya imam al Suyuthi menulis 27 kitab pertahun, selama 22 tahun tanpa henti.Hal tersebut merupakan keteladanan akademik yang sangat luar biasa, yang telah ia Dedikasikan untuk kemulian Islam dan ummatnya.
Pada saat Ia menunaikan ibadah haji, meminum air Zamzam dan berdo’a dengan tiga permohonan, pertama, agar ia dianugrahi ilmu fiqh yang sama dengan ilmu fiqhnya syekh Sirajuddin al Bulqini.Kedua, agar dianugrahi ilmu hadits setingkat imam Ibnu Hajar al Asqalani.Ketiga agar dapat menguasai tujuh ilmu menurut yang biasa dikuasai oleh orang Arab.Yaitu ilmu tafsir, hadits, fiqh, nahwu, ma’aani, bayan dan badi’.Hanya ada satu jenis ilmu yang sulit bagi imam al Suyuthi, yaitu ilmu aljabar. Ia mengatakan, “ilmu aljabar adalah ilmu yang paling sulit bagiku, sama rasanya seperti aku memikul sebuah gunung.” (Mukadimah al Jami’ al Shaghir, Kairo,1352.H).
Imam al Suyuthi, pernah menjadi guru senior di tiga madrasah besar, yaitu, madrasah Ibnu Thulun, al Syaikhuniyah, dan al Bibrisiyah. Usia 17 tahun dipercaya gurunya mengajar sastra Arab, dan umur 20 tahun diberikan wewenang oleh penguasa Mesir untuk mengajarkan hukum Islam di hadapan publik.Pada usia 40 tahun beliau mengundurkan diri dari “keramaian ummat” untuk fokus hanya menulis kitab kitab, sesuai banyaknya ilmu yang ia pelajari.Ada 600 kitab besar yang ditulis oleh Lycopolis Lantern (Lentera Kota Lyco), imam al Suyuthi.Adapun 220 kitab yang ditulisnya dapat dirincikan sebagai berikut. 24 kitab menyangkut ‘Ulum al Qur’an, Tafsir, dan Qira’at, misalnya, al Itqaan fi ‘Uluum al Qur’an, al Durru al Mantsuur fi al Tafsiir al Ma’tsuur. Dalam bidang ‘Uluum al Hadits dan Hadits, beliau menulis 90 kitab, misalnya, ‘Ainu al Ishaabat fi Ma’rifat al Shahaabah. Untuk ilmu fiqh, ia menulis sebanyak 18 Kitab, misalnya, Haasyiyah ‘Alaa Raudhah. Bidang ilmu bahasa Arab, beliau menulis 40 kitab, misalnya, Al Bahjat al Midhiyyat fi Syarhi Alfiyah.Ada 12 kitab ilmu ushul dan tasawuf. misalnya, Al Kaukab al Saathi’ fi Nuthmi Jam’i al Jawaami’.
Ada 37 kitab tentang ilmu sejarah dan kebudayaan yang ia tulis, misalnya, Thabaqaat al Hufaadz, Thabaqaat al Mufassiriin. Semoga semangat dan dedikasi Lycopolis Lantern (Lentera Kota Lyco) imam al Suyuthi, dapat menjadi cermin bening buat kita bersama. Dalam hadits riwayat imam al Dailami dari Anas bin Malik, Nabi saw bersabda, “Al ‘Ulamaa’ suruuh al dunya wa mashaabih al akhirat” (Ulama itu pelita pelita dunia dan lampu lampu akhirat).Wallahu’am




