Popularitas dan politik merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Dimana popularitas berasal dari populer dan/atau kepopuleran sebagai kata nomina untuk menunjukkan nama seseorang, nama benda, nama tempat dan segala nama dinominakan. Setiap popularitas mempunyai tingkatan masing-masing, sesuai dengan kawasan atau daerah masing-masing.
Berarti tingkatan popularitas seseorang itu dimulai dari terkecil hingga popularitas tingkat tertinggi yaitu popularitas internasional. Dalam mencapai popularitas ini selalu dipengaruhi oleh prestasi yang dicapai sesuai dengan tingkat prestasinya.
Tingkat popularitas seseorang selalu berhubungan dengan publik atau masyarakat umum. Dimana seseorang dalam meningkatkan popularitasnya harus dengan nilai-nilai disukai dan disenangi oleh publik. Publik akan menyenanginya dari nilai tingkat prestasi yang diperoleh seseorang tersebut.
Apalagi dalam dunia politik praktis, tingkat popularitas sebagai salah satu unsur terpenting dalam mencapai kepercayaan publik. Dalam mencapai popularitas, seseorang akan melakukan komunikasi publik dengan media massa baik media elektronik maupun media-media lainnya.
Dengan komunikasi publik ini, masyarakat akan dapat menilai prestasi-prestasinya yang dicapai dalam meningkatkan popularitas. Atau sebaliknya, tingkat popularitas seseorang sudah tertanam pada dirinya seseorang seperti keilmuan, keahlian, artis, dan lain-lain. Nilai popularitas seperti ini akan mempermudah dan memperlancar dalam mencapai tujuan dari politik praktisnya untuk mencapai sebuah kepemimpinan kekuasaan.