Abu Chik Diglee

image

Qanaa’ah

Oleh : Abu Chik Diglee

QANAA’AH adalah salah satu bentuk mashdar (kata kerja yang dibendakan atau akar kata) dari fi’lu al maadhi (kata kerja masa lampau) qani’a, bentuk mashdarnya yang lain adalah Qan’an, yang artinya, adalah cukup, merasa puas, dan rela atas bagiannya. Isim faa’ilnya al Qaani’, bentuk jamaknya al Qaani’uun atau Qan’un.Bentuk Fi’lu al Mudhaari’ (kata kerja sedang atau akan) nya, bisa yaqni’u, yaqna’u, dan yaqnu’u.

Qanaa’ah dalam terminologi Rasulullah saw., artinya adalah menerima dengan puas atau rela atas bagian yang diberikan oleh Allah swt, sehingga para hamba merasa cukup. Buya Hamka di dalam bukunya Tasawuf Moderen, menyebutkan ada lima sifat yang terkandung di dalam konsepsi Qanaa’ah yang diajarkan di dalam Islam.Yaitu, Pertama, Menerima apa yang ada dengan rela. Kedua, Memohon kepada Allah, agar diberi tambahan yang pantas, diiringi dengan do’a. Ketiga, Menerima ketentuan dan pemberian Allah dengan sabar. Keempat, Bertawakal kepada Allah setelah berikhtiar. Kelima, Tidak tertarik oleh tipu daya duniawiah.Ada tiga alasan penting, mengapa Islam mengajarkan sifat Qanaa’ah, pertama, Kerena manusia tidak mengerti mana yang terbaik buat dirinya sendiri.

Hal ini sebagaimana yang Allah swt firmankan di dalam surat al Baqarah(2) ayat 216, yang artinya, “Dan boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi, kamu menyukai sesuatu, padahal dia buruk bagimu.Dan Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”Kedua, Apa yang Allah beri tidak ada yang mampu menolaknya,begitu juga sebaliknya, apa yang Allah tolak, tidak ada yang mampu nemberinya. Sebagaimana firman Allah swt di dalam surat Farhir(35), ayat 2, yang artinya, “Apa saja dari rahmat Allah yang dianugrahkan kepada manusia,maka tidak ada yang dapat menahanya, dan apapun yang ditahan oleh Allah, maka tidak ada yang sanggup melepaskannya setelah itu.Dan Dia Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.Ketiga, Karena Nabi saw berpesan di dalam hadits riwayat imam al Thabrani dari Jabir bin Abdillah, yang artinya, “Jadilah kamu hamba yan qanaa’ah, karena sesungguhnya qanaa’ah itu adalah harta yang tidak pernah habis.” Sifat qanaa’ah akan melahirkan rasa syukur dan sabar, serta zuhud, sedangkan kehilangan sifat qanaa’ah, dapat mengakibatkan kufur ni’mat, yang akan berakhir pada keserakahan yang tidak terkendali.Wallahu’alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Abu Chik Diglee

Tgk. Dr. H. Zulkarnain, MA

Abu Chik Diglee, nama lengkapnya Tgk. H. Dr. Zulkarnain, MA. Selain memimpin Majelis Ratib Haddadiyah, Abu Chik Diglee menjabat sebagai Ketua Prodi Hukum Keluargan Islam (HKI) Pascasarjana IAIN Langsa.

Popular Sinopsis Abu Chik Diglee

Post Terbaru