Raja’ menurut arti lughah (bahasa) Arab, maknanya adalah harapan. Sedangkan makna raja’ dalam terminologi sufistik adalah keterpautan hati kepada sesuatu yang diinginkannya terjadi pada masa mendatang, sebagaimana juga takut adalah berkaitan dengan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dengan harapan harapan hamba akan terasa lebih hidup, karena ada yang diharapkannya itu. Tanpa harapan harapan, hidup akan terasa sangat gersang.
Raja'(harapan) berbeda dengan Tamanny(Angan angan).Angan angan hanya membuat hamba menjadi malas. Karena hamba yang berangan angan tidak pernah berbuat untuk mewujudkan angan angannya itu. Hamba yang selalu berangan angan, akan terjebak dan terikat oleh belenggu rantai besar khayalannya sendiri.
Raja'(harapan) adalah sifat yang terpuji, sebagaimana Tamanny(angan angan) adalah sifat yang tercela bagi para sufistik.
Syekh al Kirmany mengatakan: “bahwa tanda adanya harapan, adalah adanya ketaatan yang baik.”
Syekh Ibnu Khubaik mengatakan: “bahwa ada tiga jenis raja'(harapan), yaitu, pertama, ada hamba yang mengupayakan amal kebajikan, dengan harapan amalnya diterima (maqbul), kedua, ada hamba yang mengupayakan amal buruk, kemudian bertobat, harapannya akan memperoleh pengampunan. Ketiga, ada hamba yang tertipu diri sendiri, yang terus melakukan dosa, sambil berharap untuk memperoleh pengampunan.” Hamba yang sadar melakukan amal yang buruk, tetapi ia tetap meneruskan amal buruknya, maka Khauf (takut) selayaknya lebih berkuasa atas dirinya dari pada Raja'(harapan).
Dalam tahapan kehidupan sufistik yang dijalani oleh seorang hamba, maka raja'(harapan) sangat
mengandalkan kemurahan dari Yang Maha Pemurah dan Maha Mencintai.
Raja’ (harapan) dianggap memandang kegemilangan ilahiyah dengan keindahan mata batin.
Raja’ (harapan) adalah kedekatan batin kepada kemurahan Allah swt Sang Maha Pemurah. Raja’ adalah kesenangan batin terhadap keutamaan tobat seorang hamba. Raja’ adalah memandang dengan mata batin pada kasih sayang Allah Swt Yang Maha Meliputi.
Syekh Abu Ali al Rudzbary mengatakan : “Khauf (takut) dan Raja'(harapan) seperti sepasang sayap dari seekor burung. Jika satu sayapnya patah, maka burung-pun akan gagal untuk terbang dan jika kedua sayapnya patah, maka burung-pun berpeluang untuk binasa.
Allah swt berfirman di dalam surat al Ankabut ayat 5, “barang siapa mengharap(raja’) pertemuan dengan Allah swt, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah swt itu pasti datang.” Wallahu’alam




