SHALAT MAKTUBAH adalah salah satu ibadah wajib yang dilaksanakan oleh setiap Muslim, dalam sehari semalam lima waktu.Secara vertikal atau hablumminallah salah satu dari tujuan shalat adalah untuk mengingat Allah swt (Surat Thaha(20),ayat 14). Artinya para hamba Allah yang Muslim jika tidak menegakkan shalat maktubah, maka mereka menjadi bahagian dari hamba yang melupakan Allah swt.Dan jika mereka melalaikan shalat maktubah, berarti telah melalaikan kewajiban mereka kepada Allah swt.
Adapun secara horizontal atau hablumminannas, shalat maktubah bermanfaat untuk mencegah perbuatan keji dan munkar (Surat al Ankabut(29), ayat 45).Artinya, hamba yang Muslim mendapatkan banyak manfaat dengan shalat yang ditegakkannya, diantaranya dia dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, baik yang akan dilakukan untuk dirinya sendiri maupun yang akan dia lakukan terhadap orang lain.
Jika seorang Muslim mulai bermalas malasan dalam menegakkan shalat maktubah, maka itu pertanda benih penyakit nifaq mulai bersemi di dalam dirinya.Karena hanya orang munafiq yang bermalas malasan di dalam menegakkan shalat.Dan hanya orang munafiq pula yang sedikit dalam mengingat Allah (Surat al Nisa'(4), ayat 142).
Bagi para hamba Allah yang Muslim dan beriman, shalat maktubah memiliki makna yang sangat strategis dalam kehidupan di tiga alam, yaitu alam dunia, alam barzakh dan alam akhirat.Pada sebuah hadits, Nabi saw bersabda yang artinya “siapa yang menjaga shalatnya, maka Allah swt akan mememberikan lima anugrah kemuliaan bagi dirinya.
Pertama, Allah swt akan mengangkat kesempitan hidupnya di alam dunia.Kedua, Allah swt akan mengangkat darinya adzab kubur dalam kehidupan di alam barzakh atau alam kubur.Ketiga, Allah swt akan berikan kitab catatan amalnya di tangan kanannya, sehingga dia menjadi ahlul yamin (golongan kanan) yang dijamin keselamatannya di alam akhirat.Keempat, Allah swt akan memudahkan dia melintasi titi al Shirath seperti kecepatan kilat di alam akhirat.Dan kelima, Allah swt akan masukkan para hamba yang menjaga shalatnya ke dalam Surga tanpa hisab (Thabrany dan Ahmad).
Itulah lima karamah (kemuliaan) yang akan Allah swt berikan kepada para hamba yang menjaga shalatnya.Dengan demikian, Rasulullah saw bersabda, “al Shalatu mi’rajul mukminin”(Shalat itu mi’rajnya orang yang beriman).Nabi Ibrahim as berdo’a kepada Allah swt agar menjadi hamba Allah yang senantiasa menegaklan shalat, demikian juga dengan seluruh anak keturunannya (Surat Ibrahim(14), ayat 40).
Semoga kita menjadi para hamba yang senantiasa dapat menjaga dan merawat shalat maktubah dengan baik, sampai akhirnya dunia yang fana ini kita tinggalkan untuk menuju kepada kehidupan alam barzakh dan alam akhirat.Wallahu’alam.




