Taktik dan Politik Debat

Dalam KBBI, taktik adalah rencana atau tindakan yang bersistem untuk mencapai tujuan. Sedangkan politik adalah keahlian seseorang dalam mencapai dan mewujudkan kekuasaan sesuai dengan aturan perundang-undangan.

Menurut KBBI, debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Kutipan Ardi Sentosa (2004 : 45-65), dalam berdebat mempunyai teknik mempertahankan usul.

Teknik mempertahankan usul ini harus dengan taktik penegasan melalui pengulangan, mempengaruhi, kebersamaan, kompromi, diyakan dan bertahan.

Teknik mempertahankan usul juga harus dengan taktik bertahan melalui mengelak, menunda, membiaskan, mengangkat, berterima kasih, mengaburkan, menguraikan dan membiarkan.

Taktik dan politik debat ini dalam negara demokrasi menggunakan teknik mempertahankan usul sesuai dengan taktik-taktiknya masing-masing dalam mengawasi pemerintahan.

Sebuah negara demokrasi dengan menganut sistem oposisi akan selalu memunculkan perdebatan dalam melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan. Tujuan dari perdebatan oposisi ini sebagai pengawasan dalam mewujudkan pemerintahan baik dan bersih.

Dalam negara demokrasi sering terjadi taktik dan politik debat ini. Dikarenakan masyarakat mempunyai kebebasan berpendapat dalam melakukan penilaian terhadap objek politik yaitu pemerintah. Sehingga melahirkan pro dan kontra dalam masyarakat sesuai dengan pendapat masing-masing.

Pro dan kontra masyarakat dalam memberikan pendapat dan pandangannya akan melahirkan taktik dan politik perdebatan antar masyarakat dalam mempertahankan pendapat dan pandangannya mengenai program dilakukan oleh pemerintah.

Negara Indonesia membatasi taktik dan politik debat harus sesuai dengan aturan perundang-undangan. Dalam melakukan taktik dan politik debat tidak boleh mengandung unsur-unsur fitnah, berita bohong, dan lain-lain yang bertentangan dengan aturan perundang-undangan.