VARIAN KEBAIKAN adalah kebaikan yang beraneka ragam.Islam mengajarkan multi kebaikan. Di manapun Islam hadir sebagai sebuah agama, dipastikan include di dalamnya kebaikan kebaikan.Islam sebagai sebuah agama, shalih likulli al zaman wa al makan (selalu baik disetiap waktu dan di setiap tempat).Islam selalu identik dengan kebaikan kebaikan atas setiap keadaan.
Varian kebaikan yang diajarkan Islam itu diantaranya meliputi hal hal berikut, yaitu pertama, “Tanda baiknya Islam seseorang ia meninggalkan yang bukan urusannya (H.R. imam Tirmidzi dari Abu Hurairah).”Islam mengajarkan agar para hamba lebih banyak melihat kekurangan yang ada di dalam dirinya sendiri, daripada terus larut melihat kekurangan yang ada pada orang lain, yang akhirnya hanya melahirkan kedengkian yang akan membakar habis pahala kebaikan yang sudah dilakukan. Kedua, Varian kebaikan yang diajarkan Islam adalah “berbicara lurus dan tepat dalam bingkai kebenaran dan kebaikan(al Ahdzab, ayat 70).”Islam tidak mengajarkan hal hal yang munhanin(bengkok), tidak pula membolehkan dusta, kebohongan, dan pengkhianatan. Islam mengajarkan dan menerapkan nilai nilai kejujuran, kebenaran dan amanah.Ketiga, Varian kebaikan dalam bentuk ketakwaan kepada Allah swt.
Setiap hamba Allah yang benar ketakwaannya, akan Allah anugrahi dengan tiga hal, yaitu, Furqanan(kemampuan aplikatif untuk membedakan mana yang haq dan bathil, benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan tidak pantas).Allah akan tutupi kesalahan para hamba yang bertakwa jika ketakwaannya benar.
Dan Allah akan ampuni pula dosa dosa para hamba yang bertakwa, jika ketakwaannya benar.Keempat, Varian kebaikan dalam bentuk tawakal( berserah diri kepada Allah swt.).Siapapun yang bertawakal kepada Allah swt., maka Allah swt akan mencukupi apapun yang dibutuhkannya (al Thalaq, ayat 3).Kelima, Varian kebaikan dalam bentuk istiqamah(konsisten) atau teguh pendirian, tidak berubah ubah seperti bunglon, tidak pula munafiq yang akan menjadi penghuni kerak neraka.Allah swt memerintahkan agar para hamba yang beriman menempuh jalan hidup istiqamah (Wastaqim kama umirta, Surat al Syuuraa, ayat 15 dan Surat Hud, ayat 112).Para hamba Allah yang menempuh jalan hidup istiqamah, dipastikan tidak memiliki rasa takut atas mereka, tidak bersedih hati menghadapi tipu daya kehidupan duniawiah, dan di alam akhirat mereka akan menjadi penghuni surga (ashhaab al jannati), hidup kekal di dalam surga, sebagai balasan atas amal kebaikan yang telah diaplikasikan di dalam kehidupan alam dunia (Surat al Ahqaf, ayat 12-13).Keenam, Varian kebaikan berwujud prilaku segera meminta ampunan dan bertaubat kepada Allah swt., jika berbuat dosa, apakah dosa itu kecil atau besar. Dan bersegeralah kamu menuju kepada ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang diperuntukkan bagi para hamba Allah yang bertakwa (Surat Ali Imran, ayat 133).
Jangan remehkan dosa dosa kecil, karena ia seperti pasir yang menumpuk menjadi bukit dan gunung.Dan berhati hatilah terhadap dosa besar, karena tidak akan terselesaikan kecuali dengan bertaubat kepada Allah swt melalui taubatan nashuha.Ketujuh, Varian kebaikan dalam bentuk bersungguh sungguh di dalam mencari ridha Allah swt.Masih banyak para hamba yang lalai, sehingga banyak aktifitas ibadah dalam kehidupan dijalani dengan sikap sambilan.
Allah swt sendiri menginginkan para hambaNya agar bersungguh sungguh dalam mencari ridhaNya.Siapapun yang bersungguh sungguh mencari ridha Allah swt., sungguh Allah swt akan menunjukkan jalanNya.Dan Allah swt sunggu bersama dengan orang orang yang berbuat kebaikan (Surat al Ankabut, ayat 69).Mudah mudahan kita menjadi bahagian dari para hamba Allah yang bersungguh sungguh dalam mencari ridhaNya.Allahumma Aamiin Ya Rabbal’alamiin. Wallahu’alam.




