Abu Chik Diglee

image

Malu

Oleh : Abu Chik Diglee

Malu adalah sifat atau perasaan yang membentengi seseorang dari melakukan yang rendah secara akhlak, tercela dan tidak pantas. Islam sebagai agama, mengajarkan bahwa malu adalah salah satu cabang dari iman. Bahkan di dalam hadits riwayat imam al Hakim dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw menjelaskan bahwa malu dan iman itu adalah pasangan yang selalu bersama, jika salah satu dari keduanya diangkat, maka yang lainnya juga diangkat.Artinya rasa malu dan iman itu eksistensinya tidak bisa dipisahkan.

Imam Bukhari menuliskan hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Rasa malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan.” Dan imam Muslim meriwayatkan pula, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Rasa malu itu kebaikan seluruhnya.”Jika seorang hamba Allah masih memiliki rasa malu, maka banyak kebaikan ada pada dirinya.Namun jika rasa malu itu sudah tiada, maka yang tinggal hanyalah keburukan keburukan semata.

Imam al Baihaqi meriwayatkan hadits, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia itu Maha Pemalu dan menyukai para hamba yang memiliki rasa malu.” Imam al Thabrani menulis hadits dari nabi Muhammad saw., dimana Rasulullah saw bersabda, “Setiap agama itu punya akhlaq, dan akhlaq Islam itu salah satunya adalah rasa malu.” Agama, akhlak, dan rasa malu selaras dalam satu mata rantai yang sinergis.

Allah swt telah membagikan rasa malu kepada para hambaNya, sebagaimana Allah swt telah membagikan rezekiNya (H.R.Bukhari dari Abdullah Ibn Mas’ud).Pada dasarnya, semua hamba Allah telah dianugrahi rasa malu, tinggal lagi apakah para hambaNya itu menjaga rasa malu yang ada pada dirinya atau tidak, semuanya kembali kepada pribadi masing masing hamba itu sendiri.Rasa malu pada setiap hamba Allah bisa bersifat dominan dan juga resesif.

Imam Ahmad, Tirmidzi dan al Hakim meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Mas’ud dimana Nabi saw bersabda, “Malulah kamu sekalian kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya rasa malu. Orang yang malu kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya rasa malu itu adalah: Pertama, orang yang menjaga kepalanya (kemuliaan dirinya) dan menjaga isi kepalanya (gagasan,ide, pemikirannya yang baik). Kedua, orang yang menjaga perutnya (cara perolehan rezekinya yang tidak melanggar ketentuan agamamnya) dan menjaga isi perutnya (tidak memakan yang haram dan syubhat).

Ketiga, memiliki rasa ingat kepada kematian dan kehancuran jasadnya. Keempat, mengingat akhirat dan meninggalkan keindahan serta kelezatan dunia yang berlebihan.Jika keempat hal tersebut ada pada seorang hamba, maka benar benar ada rasa malu kepada Allah pada dirinya, dan rasa malunya adalah sebenar benarnya rasa malu.” Wallahu’alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Abu Chik Diglee

Tgk. Dr. H. Zulkarnain, MA

Abu Chik Diglee, nama lengkapnya Tgk. H. Dr. Zulkarnain, MA. Selain memimpin Majelis Ratib Haddadiyah, Abu Chik Diglee menjabat sebagai Ketua Prodi Hukum Keluargan Islam (HKI) Pascasarjana IAIN Langsa.

Popular Sinopsis Abu Chik Diglee

Post Terbaru