Syauq

Syauq adalah rindu atau kerinduan.Di dalam terminologi sufistik, syauq adalah keadaan gairah batin para hamba yang berharap berjumpa dengan Sang Maha Kasih, yaitu Allah Swt Rabbul’alamin. Kadar syauq pada batin para hamba sangat ditentukan oleh seberapa besar kadar hubb(cinta hamba) kepada Allah Swt.

Syekh Abu Ali al Daqqaq menyebutkan, bahwa syauq ditentramkan oleh liqa'(pertemuan) dan Syahadah(persaksian). Syekh al Nashr Abadzy, mengatakan, para hamba memilik tahapan syauq yang berbeda beda.

Syekh Yahya Bin Mu’adz mengatakan bahwa diantara tanda syauq (rindu) adalah adanya upaya membebaskan jasad dari hawa nafsu. Syekh Abu Utsman menyebutkan, tanda syauq adalah menyukai kematian dengan hati yang ringan.Artinya kematian adalah pintu dan tangga dalam menggapai syauq kepada Allah Yang Maha Mulia.

Di dalam al Qur’an surat al Ankabut ayat 5 Allah Swt berfirman. “Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu pasti datang. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Di dalam hadits riwayat imam al Bukhari dari sahabat Abu Hurairah, Nabi Muhammad Saw bersabda, Barangsiapa yang menyukai pertemuan dengan Allah Swt, maka Allah Swt juga menyukai pertemuan dengannya. Barangsiapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah Swt, maka Allah Swt juga tidak menyukai pertemuan dengannya.

Menurut imam al Qusyairy, Hubb(cinta) kepada Allah Swt, mendahului rasa syauq(rindu) kepada-Nya, karena syauq terlahir dari hubb(rasa cinta).

Syekh Abu Abdillah bin Khafif mengatakan, syauq adalah hembusan qalbu pada diri para hamba, karena kuatnya rasa pesona, dan hubb (rasa cinta) untuk bertemu dengan-Nya serta diiringi oleh rasa ingin selalu bertaqarrub kepada-Nya.

Syekh al Faris mengatakan, qalbu para hamba perindu, disinari oleh cahaya (lawami’),gairah syauq membara, cahaya menerangi langit batin para pecinta Allah Swt.
Al Sary mengatakan bahwa syauq(rindu) adalah maqam termulia bagi para hamba yang ‘arif. Manakala para hamba ‘Arif telah mencapai syauq(kerinduan), maka ia akan melupakan segala sesuatu yang menjauhkan dirinya dari yang dirindukannya.

Imam al Qusyairy menyebutkan, bahwa rasa syauq (rindu) para hamba kepada Allah Swt, akan membuat segala sesuatu menjadi merindukannya. Para hamba perindu akan merasakan manisnya kematian, karena jiwa liqa'(pertemuan)telah tersingkap yang rasanya
melebihi manisnya syahadah (penyaksian).

Syauq (kerinduan) para hamba muqarrabun, lebih sempurna bila dibandingkan kerinduan para hamba yang terhijab dari-Nya. Mari kita memupuk syauq(kerinduan) kepada Allah Swt dengan cara mengintensifkan taqarrub kapada Allah Swt.

Rindukanlah olehmu kematian, serta jangan lupa persiapkan kematian, karena kematian adalah pintu kembali ke alam keabadian untuk nantinya bertemu dengan Allah Swt di dalam surga yang dijanjikan dengan nuansa penuh kemuliaan.
Wallahu’alam