Abu Chik Diglee

image

Tobat

Oleh : Abu Chik Diglee

Tobat dalam pengertian bahasa Arab yang sederhana artinya adalah kembali.Jika disebut seorang hamba telah bertobat berarti hamba tersebut telah kembali. Tobat adalah tingkatan yang paling bawah dari semua tingkatan maqam yang harus ditempuh oleh seorang salik.

Dalam bingkai berpikir sufistik, tobat adalah kembali dari segala sesuatu yang dicela oleh syara’ menuju kepada sesuatu yang dipuji oleh syara’. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam al Bukhari, Nabi saw bersabda :” menyesali kesalahan merupakan suatu tobat.”

Para ulama Ahlusunnah Waljama’ah menyebutkan ada tiga syarat untuk sahnya tobat, yaitu, pertama, penyesalan atas dosa dan kesalahan yang ditobati, kedua, meninggalkan secara langsung terhadap dosa dan kekhilafannya, ketiga, tidak mengulangi kembali dosa dan kekhilafan yang sudah ditobati tersebut.

Tobat adalah sifat bagi orang orang yang beriman (al Nur ayat 31). Inabah adalah sifat tobatnya para auliya’ dan muqarrabun (Shaad ayat 30), sedangkan awbah adalah sifat para Nabi dan Rasul (Shaad ayat 44).
Dzunun al Mishri berkata :” tobat bagi kalangan awam adalah tobat dari dosa – dosa dan kekhilafannya, sedangkan tobat bagi orang khawash adalah tobat dari kelalaian atau kealpaan.”

Al Wasithy mengatakan :”tobat sejati adalah tobat yang tidak menyisakan pengaruh ma’siat, baik secara batin maupun lahir.”

Menurut imam al Qusyary, beberapa sufistik mengatakan bahwa tobatnya para pendusta berada pada bibirnya, karena mereka hanya membatasi pertobatannya hanya pada tatanan mulutnya saja.

Seseorang bertanya pada Rabi’ah al Adawiyah, aku sudah sering berbuat dosa dan semakin tidak taat. Tetapi jika aku bertaubat akankah Allah Swt mengampuniku ? Rabi’ah menjawab tidak.

Namun, apabila Allah Swt mengampunimu, maka kamu akan bertobat. Dalam hal ini Rabi’ah berpendirian bahwa seorang hamba tidak pernah bisa bertobat atau tidak akan terpanggil hatinya untuk bertobat jika Allah Swt tidak terlebih dahulu mengampuninya. Bagi Rabi’ah, tobat mengikuti permohonan ampunan seorang hamba kepada Allah Swt bukan permohonan ampunan Allah swt yang mengikuti pertaubatan seorang hamba.

Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Saw :”Hatiku terasa dahaga (terhadap segarnya tetesan air spiritualitas), oleh karena itu aku memohon ampunan kepada Allah Swt tujuh puluh kali dalam sehari.” (Riwayat Imam Muslim). Wallahu’alam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Abu Chik Diglee

Tgk. Dr. H. Zulkarnain, MA

Abu Chik Diglee, nama lengkapnya Tgk. H. Dr. Zulkarnain, MA. Selain memimpin Majelis Ratib Haddadiyah, Abu Chik Diglee menjabat sebagai Ketua Prodi Hukum Keluargan Islam (HKI) Pascasarjana IAIN Langsa.

Popular Sinopsis Abu Chik Diglee

Post Terbaru