LOGO AZZAWIY Langsa

SINOPSIS

Abu Chik Diglee

image

Al Fudhail Bin ‘Iyadh

Oleh : Abu Chik Diglee

Al Fudhail bin ‘Iyadh dilahirkan di Samarkand, leluhurnya berasal dari Marw dan ia dibesarkan di Abiward, salah satu daerah di kota Khurasan. Abiward terletak di wilayah antara Sarkhas dan Nasa.

Abiward merupakan wilayah pertama yang dibuka oleh Ahnaf bin Qays pada tahun 31.H. Syekh al Fudhail bin ‘Iyadh dilahirkan pada tahun 105 Hijriah dan wafat pada tahun 187 Hijriah (723-803 Miladiyah). Ia wafat pada bulan Ramadhan di Mekkah dalam usia 80 tahun. Kisah taubatnya Syekh Fudhail bin ‘Iyadh, diceritakan oleh imam al Qusyairy di dalam kitabnya al Risalah al Qusyairiyah, Syekh Fudhail bin ‘Iyadh bertobat dikarenakan ketika ia ingin memanjat dinding tembok rumah gadis yang dicintainya, tiba tiba ia mendengarkan suara seorang qaari’ yang sedang membaca surat al Hadid ayat 16 yang artinya, “Belum datangkah waktunya bagi orang orang yang beriman, untuk khusyu’ hati mereka mengingat Allah swt.” Seketika itu Syekh Fudhail bin ‘Iyadh bertaubat kepada Allah swt dan pada malam itu juga, ia ikut serta bersama rombongan para hamba yang akan pergi ke Mekkah, dan sesampainya di Mekkah ia menetap di sana sampai wafatnya.

Di antara nasihat nasihatnya adalah, “Siapapun yang dicintai Allah swt., maka Allah swt akan mengujinya dengan banyak kesusahan. Sedangkan para hamba yang tidak disukai oleh Allah swt karena kemaksiatannya, maka diberikan keleluasaan duniawiah.” Ia juga mengatakan, “Tidak beramal karena takut mencari perhatian manusia adalah riya’, sedangkan beramal karena manusia termasuk syirik.”

Syekh Ibnu al Mubarak mengatakan, jika Syekh Fudhail bin ‘Iyadh wafat, maka hilanglah segala kesedihan.” Karena sepanjang hidupnya Syekh Fudhail bin ‘Iyadh sangat akrab dan selalu menjalani kehidupan dengan penuh kesedihan lahiriah, ia selalu menangis bersimpuh hina dihadapan Khaliq Yang Maha Menciptakan para hamba. tetapi sangat kaya dengan kegembiraan bathiniyah. Karena tangisan Syekh Fudhail bin ‘Iyadh adalah tangisan lawami’ (pancaran cahaya) belas kasih Allah swt kepadanya. Wallahu’alam.

Baca juga :   Labirin Dan Al Qasr Al Dzahabi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Sinopsis Abu Chik Diglee

Abu Chik Diglee

Tgk. Dr. H. Zulkarnain, MA

Abu Chik Diglee, nama lengkapnya Tgk. H. Dr. Zulkarnain, MA. Selain memimpin Majelis Ratib Haddadiyah, Abu Chik Diglee menjabat sebagai Ketua Prodi Hukum Keluargan Islam (HKI) Pascasarjana IAIN Langsa.

Popular Sinopsis Abu Chik Diglee

Politik itu

Related Posts

Post Terbaru